"I've never been able to work out detailed plans of what the future was going to be like... I just said ` I'm going to fight, Who knows where I'll get?". Kutipan tersebut merupakan kalimat yang diucapkan seorang ahli teknologi dalam buku biografinya. Inti dari kutipan itu adalah bahwa hidup harus berjuang terus sampai di manapun kita berada. Sebuah kutipan yang cukup menginspirasi tentang perjuangan tiada henti. Yang punya kutipan tersebut pun memang seorang idealis yang terus berjuang. Dia adalah Richard Stallman atau bisa juga disebut Richard Matthew Stallman. Dia sudah cukup terkenal di dunia perangkat lunak yang juga merupakan tokoh pionir dari kehadiran GNU. Selain itu dia pun merupakan seorang eksentrik yang terkenal frontal dalam menyerukan “free software”. Bagaimana kisah seorang Stallman? Untuk lebih mengetahuinya, simak riwayat hidupnya berikut ini.
Richard Stallman saat ini dikenal sebagai salah satu tokoh yang paling berperan penting mengembangkan prinsip open source di bidang teknologi bersama Linus Torvalds. Richard Matthew Stallman dikenal sebagai pendiri dari program GNU dan Open Source yang terkenal.
Biodata Richard Stallman
Nama Lengkap : Richard Matthew Stallman
Lahir : New York, Amerika Serikat, 16 Maret 1953
Orang Tua: Daniel Stallman (Ayah), Alice Lippman (ibu)
Lahir : New York, Amerika Serikat, 16 Maret 1953
Orang Tua: Daniel Stallman (Ayah), Alice Lippman (ibu)
Biografi Richard Stallman
Kehidupan Awal - Masa Remaja
Tahun 1953, di kawasan elit Manhattan, New York, Amerika, lahirlah seorang anak yang di masa depan menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia komputer. Anak tersebut lahir pada tanggal 16 Maret. Dia dikenal dengan nama Richard Matthew Stallman. Dia banyak menghabiskan waktu kecilnya di kota ini. Sayangnya dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang "broken home". Bahkan Stallman memiliki hubungan yang cukup kompleks dengan kedua orang tuanya.
Tampaknya latar belakang kehidupan keluarganya ini membuat seorang Richard Stallman menjadi cukup frontal dalam mengarungi hidup. Hal ini juga terlihat dari kehidupan sekolahnya yang tergolong eksentrik. Saat dia berada di bangku SMA, dia terkenal cukup pintar. Sayangnya dia pintar hanya untuk pelajaran tertentu. Ketika hasil ujian diumumkan, Stallman selalu mendapatkan nilai bagus atau nilai A untuk pelajaran Matematika dan Fisika. Namun untuk pelajaran bahasa Inggris, nilainya kurang bagus. Bukan karena dia tidak pintar dalam pelajaran ini melainkan karena dia tidak mau membuat tulisan essay. Para pengajarnya saat itu tentu sedikit kebingungan dengan sikapnya ini. Selain itu para pengajar ini pun cukup heran dengan sikap dia yang lain yang bisa dibilang kontoversial, yakni sikap sulit beradapatasi dengan kehidupan sosial.
Lulus Dari Harvard
Bahkan “para jenius” disekolahnya pun tidak dapat mengerti kepribadiannya yang sangat sulit bersosialisasi. Stallman lulus jurusan Fisika Harvard University pada tahun 1974.
Selama masa kuliahnya, Stallman bekerja sebagai staf di Laboratorium Artificial Intelligence milik MIT. Disaat inilah Stallman belajar mengenai pengembangan Sistem Operasi.
Pada tahun 1980-an, Stallman mulai berhadapan dengan “musuhnya” hingga kini, yaitu “komersialisasi industri software”. Ini berawal dari usaha beberapa “hackers” untuk mendirikan suatu perusahaan bernama “Symbolics”, yang mencoba untuk mengganti “free software” yang digunakan di Lab., dengan software buatan mereka.
Selama dua tahun, dari 1983 hingga 1985, Stallman berjuang menggagalkan usaha monopoli para programmer Symbolics. Sebelum akhirnya ia dibuat untuk menghentikan kegiatannya dan menandatangi perjanjian tertutup.
Mendirikan GNU dan Open Source
Pada Januari 1984 Stallman mengundurkan diri dari MIT dan memulai “GNU project”. GNU (singkatan dari “GNU’s Not Unix” yaitu GNU, bukan Unix-) adalah Sistem Operasi cuma-cuma yang merupakan alternative dari Unix. Akhir akhir ini, varian dari Sistem GNU berbasis Linux mulai popular digunakan.
Diperkirakan pemakai “GNU/Linux systems” (lebih dikenal dengan “Linux” saja) sudah mencapai 20 juta orang lebih. Stallman adalah penulis “GNU Compiller Collection“, sebuah kompiler portable yang dapat ditujukan untuk berbagai variasi arsitektur dan bahasa pemrograman. Selain itu ia juga menulis “GNU Symbollic debugger (gdb)“, “GNU Emacs” dan berbagai program GNU lainnya.
“GNU Project”, sebenarnya adalah salah satu wujud usaha Stallman untuk memperjuangkan “free software”. Selain GNU, ia juga melakukan usaha-usaha lainnya dengan mendirikan Free Software Foundation (FSF), pengembangan konsep “Copyleft” (lawan dari “Copyright”) yang kemudian dimasukkannya dalam “GNU General Public Lisence” (GPL) ditahun 1989.
Kehadiran Stallman di dunia komputer sudah diakui di tingkat dunia, Ini ditandai dari berbagai pengahargaan yang diterimanya. Diantaranya, “Grace Hopper Award” tahun 1991 atas kerjanya dalam membuat editor “Emacs”.
Penghargaan Richard Stallman
Selain itu penghargaan Takeda Award yang diterimanya tahun 2001 bersama dengan Linus Torvalds (pengembang linux) dan Ken Sakamura (pengembang TRON), dan penghargaan lainnya.
Selain itu Stallman juga mendapat gelar Doktor Kehormatan dari Institut Teknologi Swedia (1996), dan Universitas Glasgow (2001).
Hingga kini Stallman masih memperjuangkan eksistensi “free Software”. Waktu yang akan menjawab, akankah nama Stallman tercatat dalam sejarah sebagai seorang pionir “free software”, atau hanya sebagai seorang kontroversial yang nekat melawan arus. Namun itu semua tidak penting menurutnya.
Sumber artikel :